Tari Ratoh Jaroe/Ratoh Duek Memukau pada pembukaan Asian Games 2018 yang berlangsung sukses, Sabtu (18/8/2018) malam. Salah satu yang memukau para penonton yaitu tarian Ratoh Jaroe, banyak penonton menyangka itu merupakan tari Saman.
Sekilas semua pasti menyangka tarian itu adalah Tari Saman yang tersohor itu. Namun, bagi mereka yang mengenalnya mungkin tau bahwa tarian ini adalah kembaran yang tidak identik dari Tari Saman. Meski keduanya sama-sama berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam.
Lalu apa perbedaan Saman dengan Ratoh Jaroe?
Tari Ratoh Jaroe ini merupakan perpaduan harmonis antara gerak badan dan tangan. Formasi, kekompakan dan alunan musik rapa’i menjadi ciri khas tarian ini.
Tarian ini memiliki arti puji-pujian terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pasalnya, jika menilik asal namanya, Ratoh berasal dari bahasa Arab yakni Rateb dan duek berasal dari bahasa Aceh artinya duduk. Sehingga dapat diartikan bahwa tarian ini merupakan medium puji-pujian terhadap Sang Pencipta yang didendangkan sambil duduk.
Perbedaan yang mencolok yaitu tari Saman yang menari adalah laki-laki dengan jumlah ganjil. Sedangkan penari Ratoh Jaroe adalah perempuan dalam jumlah genap.
Perbedaan lainnya, tari Saman pusatnya dikendalikan oleh penari tengah. Sedangkan tari Ratoh Jaroe dikendalikan oleh dua orang syahi/penyair yg duduk di luar formasi penari. Selain itu, tari Saman menggunakan bahasa Gayo, sedangkan tari Ratoh Jaroe bersyair bahasa Aceh.
Tari Saman itu tari tradisional. Sedangkan Ratoh Jaroe merupakan tari kreasi. Ratoh Jaroe biasanya disajikan dalam perayaan adat, walau sekarang sudah kerap hadir sebagai hiburan biasa. Tari Saman tidak pernah diiringi oleh musik tradisional apapun, sedangkan Tari Ratoh Jaroe diiring oleh Rapai.
Itulah beberapa perbedaan yang mungkin jarang masyarakat umum ketahui mengenai tarian kreasi yang kadang mirip dengan tarian tradisional aslinya.
09:18, 05 Sep 2018